Siapakah yang pernah mengetuk pintuKu lalu Aku tidak bukakan?

Sebuah Riwayat yang diceritakan oleh Husain, tentang firman Allah SWT yang berbunyi:

“Demi kemuliaan dan kebesaranKu dan juga demi kemurahan dan ketinggian kedudukanKu di atas Arsy. Aku akan mematahkan harapan orang yang berharap kepada selain Aku dengan kekecewaan. Akan Aku pakaikan kepadanya pakaian kehinaan di mata manusia. Aku singkirkan ia dari dekatKu, lalu Aku putuskan hubunganKu dengannya. Mengapa ia berharap kepada selain Aku ketika dirinya sedang berada dalam kesulitan? Padahal, sesungguhnya kesulitan itu berada di tanganKu dan hanya Aku yang dapat menyingkirkannya. Mengapa ia berharap kepada selain Aku dengan mengetuk pintu-pintu lain, padahal pintu-pintu itu tertutup. Padahal, hanya pintuKu yang terbuka bagi siapapun yang berdoa memohon pertolongan dariKu.

Siapakah yang pernah mengharapkan Aku untuk menghalau kesulitannya lalu Aku kecewakan? Siapakah yang pernah mengharapkan Aku kerana dosa-dosanya yang besar, lalu Aku putuskan harapannya? Siapakah pula yang pernah mengetuk pintuKu lalu aku tidak bukakan? Aku telah mengadakan hubungan yang langsung antara Aku dengan angan-angan dan harapan seluruh makhlukKu. Akan tetapi, mengapakah mereka malah bersandar kepada selain Aku? Aku telah menyediakan semua harapan hamba-hambaKu, tetapi mengapa mereka tidak puas dengan perlindunganKu? Aku pun telah memenuhi langitKu dengan para malaikat yang tiada pernah jemu bertasbih kepadaKu, lalu Aku perintahkan mereka supaya tidak menutup pintu antara Aku dan hamba-hambaKu.

Akan tetapi, mengapa mereka tidak percaya kepad firman-firmanKu? Tidakkah mereka mengetahui bahawa siapapun yang tertimpa oleh bencana yang Aku turunkan, tiada yang dapat menyingkirkannya kecuali Aku. Akan tetapi, mengapa Aku melihat ia dengan segala angan-angan dan harapannya itu selalu berpaling dariKu? Mengapakah ia sampai tertipu oleh selain Aku? Aku memberikan kepadanya dengan segala kemurahanKu, apa-apa yang tidak sampai harus ia minta. Ketika semua itu aku cabut kembali darinya, lalu mengapa ia tidak lagi memintanya kepadaKu untuk segera mengembalikannya, tetapi malah meminta pertolongan kepada selain Aku?

Apakah Aku yang memberi sebelum diminta, lalu ketika diminta tidak Aku berikan? Apakah Aku ini bakhil, sehingga dianggap bakhil oleh hambaKu? Tidakkah dunia dan akhirat itu semuanya milikKu? Tidakkah dermawan dan kemurahan itu adalah sifatKu? Tidakkah hanya Aku tempat bermuaranya semua harapan? Dengan demikian, siapakah yang dapat memutuskannya daripadaKu? Apapula yang diharapkan oleh orang-orang yang berharap, andaikan Aku berkata kepada semua penduduk bumi, “MINTALAH KEPADAKU”. Aku pun lalu memberikan kepada masing-masing orang, fikiran apa yang terfikir pada semuanya. Dan semua yg kuberikan itu tidak akan mengurangi kekayaanKu meskipun sebesar debu.

Bagaimana mungkin kekayaan yang begitu sempurna akan berkurang, sedangkan Aku mengawasinya. Sungguh, alangkah celakanya orang yang terputus dari rahmatKu. Alangkah kecewanya orang yang berlaku maksiat kepadaKu dan tidak memperhatikan Aku, dan tetap melakukan perbuatan yg haram seraya tidak malu kepadaKu..”


Posted on 11:02:00 am by egtanta and filed under | 0 Comments »

0 comments: